![]() |
creative or nothing |
Kreatifitas memang masih menjadi barang yang ekslusif
sehingga lebih sering diidentikkan dengan kerja kesenian seperti melukis,
menyanyi, atau yang lain-lain, meski sebenarnya ia bisa masuk pada semua bidang
termasuk science.
Kreatifitas adalah suatu terobosan
pemecahan masalah disertai dengan cara atau ide untuk melakukan sesuatu. Atau,
bisa juga dianggap sebagai perasaan yang hadir sekilas dan mengandung
inspirasi.
Pikiran kreatif memang sering datang tak
diduga-duga. Saat kita mencoba memikirkan secara serius masalah yang sedang
kita hadapi, pikiran kita seperti buntu. Namun, saat kita sedang enak-enak
duduk didalam kendaraan umum, atau saat santai yang lain, tiba-tiba saja
terlintas sebuah pikiran kreatif.
Beethoven, dan Darwin menemukan ide
mereka ketika sedang naik kereta kuda. Archimedes sedang berada di bak mandi,
sementara Mozart menemukan ide pembuatan lagu ketika sedang melamun.
Sifat tiba-tiba inilah yang seringkali
membuat kreatifitas itu tak mampu didefiniskan secara utuh, apa dan dari mana,
bahkan orang yang memilikinya pun seringkali kebingungan jika diminta untuk
menjelaskan dari mana mereka memperoleh pemikiran kreatif tersebut. Banyak yang
meyakini bahwa pemikiran kreatif ini muncul saat otak sedang masuk atau berada
pada tahap relaksasi (gelombang alpha).
Lantas, apakah ini mengisyaratkan bahwa
kreatifitas kita tidak bisa diasah?
Iyabo Asani dalam tulisannya memberikan
beberapa resep agar kita lebih kreatif dalam mengatasi masalah yang sedang kita
hadapi;
1. Menstimulasi rasa takjub dan kagum
yang ada dalam diri kita.
Dunia ini penuh dengna fenomena-fenomena. Ada
sebagian orang yang menganggapnya biasa, ada pula yang menganggapnya luar
biasa. Untuk membangkitkan pemikiran kreatif, kita membiasakan diri untuk mempertanyakan
fenomena-fenomena tersebut, meski mungkin sudah dianggap wajar bagi orang lain.
2. Menjaga motivasi kita.
Tak jarang
ketika kita duduk-duduk atau sedang menyendiri, terlihat satu hal yang menarik
perhatian kita. Rasa ini tidak boleh kita biarkan berlalu begitu saja. Kita
harus menindaklanjutinya dengan mengekpresikannya, menuliskan, atau dengan
aktifitas lainnya. Sifat ketertarikan kita pada suatu hal menjadi modal penting
untuk menstimulasi pemikiran kreatif kita.
3. Memiliki keberanian intelektual.
Kita
harus mencoba untuk berfikir diluar prinsip-prinsip kewajaran (thinking out of
the box).
4. Relaksasi.
Pikiran kreatif tidak akan
muncul saat kita berada dalam kondisi tertekan, maka untuk membangkitkan
pikiran kreatif itu kita harus memberikan kesempatan relaksasi pada otak kita.
seringkali saat relaksasi inilah, pikiran-pikiran kreatif itu datang
menghampiri. Relaksasi tidak harus dengan tidur. Kita bisa melakukan
aktifitas-aktifitas yang kita sukai. Karena pada dasarnya, relaksasi ini adalah
mengistirahatkan kerja otak kita dari hal-hal yang berat dan menekan.
5. Terlibat dalam berbagai aktifitas.
Banyaknya aktifitas yang kita jalani menjadikan otak kita terus berjalan dan
bekerja untuk memecahkan masalah yang ada.
6. Mengamati anak kecil.
Anak kecil
seringkali menunjukkan tindakan-tindakan kreatif yang kadang tak terjangkau
oleh pemikiran orang dewasa. Kepolosan mereka seringkali memunculkan imajinasi
yang tak terduga. Nah..dengan mengamati anak kecil bermain, kita seringkali
mendapatkan ide segar dan diluar kebiasaan.
Well, kreatifitas
memang sangat penting. Pikiran kreatif seringkali memberikan kita jalan keluar
saat kita terlibat masalah yang pelik. Saat seperti tidak ada jalan, pikiran
kreatif memberikan rute baru nan segar. Teknologi-teknologi yang kita temukan
hari ini adalah bukti bahwa kreatifitas seperti sebuah palu besar yang
menghantam kebekuan es.
Meski begitu, langkah-langkah diatas
hanyalah panduan. Semua berpulang kepada kita, karena bisa jadi kita memiliki
cara yang berbeda karena memang setiap orang punya keunikan masing-masing.
link : sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar